Selasa, 04 Desember 2012

Tulisan PENDERITAAN RAKYAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG


PENDERITAAN RAKYAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG

Jepang adalah salah satu Negara yang pernah menjajah Indonesia selama 3 setengah tahun. Jepang datang ke Indonesia pada tahun 1942. Rakyat Indonesia tersiksa lahir maupun bathin pada saat penjajahan Jepang.

Pada saat inilah masyarakat Indonesia banyak yang menderita, walaupun hanya 3 setengah tahun saja jepang menjajah Negara kita, itu sangat terasa penderitaannya dibandingkan dengan penjajahan Belanda di Indonesia selama 350 tahun.

Penderitaan yang dialami rakyat Indonesia sangat memprihatinkan, Jepang mengambil bahan-bahan tanaman pembuat obat, serta bahan-bahan makanan rakyat Indonesia dan lebih parahnya lagi Jepang mengambil dan merusak pakaian-pakaian rakyat Indonesia . Jadinya rakyat Indonesia kekurangan banyak gizi dan menjadikan diantara mereka banyak yang sakit, pada saat itulah rakkyat merasa terancam oleh suhu yang dingin, oleh karena itu mereka menggunakan pakaian yang terbuat dari karung goni, sungguh kejam para  penjajah Jepang ini.

Melihat hal itu, para pemimpin dari berbagai golongan dan daerah melakukan perlawanan untuk menghentikan penjajahan jepang yang kejam ini. Berikut ini adalah perlawanan yang dilakukan masyarakat terhadap Jepang :

-        - Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942

Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu
pada tahun 1944.

-          - Perlawanan di Kaplongan, Jawa Barat
Jepang memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang.

-          - Perlawanan di Lohbener, Jawa Barat
Petani di Lohbener menolak memberikan hasil panen padi kepada Jepang. Terjadilah peperangan terhadap pasukan Jepang. 

-          - Perlawanan di PontianakKalimantan Barat

Penduduk dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka ditangkap dan dibunuh.
-          Perlawanan Peta di Gumilir, Cilacap

Perlawanan Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Kusaeri,komandan regu Peta di Cilacap. Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan membebaskannya.

-          - Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat
Perlawanan Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei(membungkukkan badan kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.

-          - Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur

Tentara Peta di Blitar memberontak di bawah pimpinan Shodanco F.X. Supriyadi. Namun Jepang dapat mematahkan perlawanan ini. Supriyadi dan teman-temanya ditangkap oleh tentara Jepang.

Pada tanggal 15 Maret 1945, perwira-perwira Peta yang memberontak diadili di Pengadilan Militer Jepang di Jakarta. Dalam pengadilan itu, mereka dijatuhi hukuman mati. Perwira-perwira Peta yang dijatuhi hukuman mati antara lain Muradi, Dr. Ismangil, Suparyono, Sunarto, Halim Mangkudijaya, dan Supriyadi. Namun, Supriyadi menghilang dan tidak menghadiri persidangan.

Sebagai warga masyarakat Indonesia, kita wajib membela tanah air kita lahir maupun batin dengan jiwa maupun raga, dan juga dengan kita belajar, diharapkan kita dapat mengalahkan keunggulan jepang dalam segalanya, inilah bentuk perlawanan yang dapat kita lakukan sekarang.

Sumber-sumber terkait :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar