Manusia
dan Kehidupan
A. Latar
Belakang
Manusia dan
kehidupan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena kedua hal tersebut
saling berkaitan satu sama lain. Manusia tidak akan disebut manusia jika tidak
memiliki kehidupan, sedangkan kehidupan dapat dikatakan kehidupan jika
kahidupan itu memberi manfaat untuk yang lainnya.
B. Pengertian
Manusia dan Kehidupan
Manusia menurut NICOLAUS
D. & A. SUDIARJA adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia
adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang. Itu berarti bahwa di dalam manusia terdiri dari unsur
jasmani serta rohani yang membuktikan bahwa manusia tersebut memiliki
kehidupan.
Sedangkan Kehidupan
menurut CAMPBELL, REECE,MITCHELL merupakan suatu hirarki, dimana
setiap tingkat sruktur biologis merupakan pengembangan dari tingkatan di
bawahnya, yang berarti bahwa kehidupan itu dimulai dari sebuah benih yang
dikandung oleh seorang ibu yang kemudian ia akan menjadi sebuah kehidupan yang
berbentuk manusia.
C. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan
Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah
sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai
kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan
Allah Swt.
Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam
istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat
diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi
yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya,
al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya
dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang
mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses
penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.
Manusia dicitakan
oleh ALLAH SWT adalah sebagai khalifah atau pemimpin yang adil di dalam urusan
menjaga kehidupan di dunia ini, tetapi di antara banyak manusia hanya sedikit
yang memenuhi hakikat tersebut, karena pada zaman sekarang ini sudah banyak
manusia yang tidak amanah dan adil dalam mengurus dan menjaga kehidupan di
dunia ini.
D. Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian bangsa
Timur sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih
sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada, salah satu yang
termasuk ke dalam bangsa timur adalah negara Indonesia. Negara Indonesia atau
negara kita ini sangat terbuka dalam bersosialisasi dengan bangsa lain,
termasuk juga dalam menerima kebudayaan asing yang berasal dari luar, khususnya
dalam kebudayaan perbendaharaan, seperti : Handphone, komputer dan lain
sebagainya.
Bangsa Timur
juga dikenal sebagai bangsa yang ramah tamah dalam menerima pertemanan, juga
dikenal sebagai bangsa yang memiliki banyak kebudayaan yang sangat eksotik dan
menarik banyak perhatian wisatawan yang melihatnya.
E. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
menurut Edward B. Taylor merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Kebudayaan juga
dapat disebut sebagai hatinya masyarakat, karena jika di dalam masyarakat tidak
ada kebudayaan, maka kehidupan di dalam masyarakat itu akan kurang
tersosialisasi dengan baik dan akan menjadi kehidupan yang tidak menarik.
F. Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut para ahli
yang bisa ditemukan yaitu C. Kluckhon mengartikan Unsur – Unsur Budaya yaitu
memiliki 7 macam yang memiliki arti tersendiri yaitu seperti:
1. Bahasa yaitu
terdiri atas bahasa lisan, bahasa tertulis, dan juga Naskah Kuno.
2. Sistem
Pengetahuan yaitu sistem pengetahuan yang dimiliki oleh manusia untuk
merancang sesuatu untuk berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seperti
halnya: teknologi, Handphone, dan Internet menjadi suatu teknologi yang
terjamin Kualitasnya.
3. Organisasi Sosial yaitu Organisasi yang terdiri atas
sistem kekerabatan, sistem komunitas, dan juga sistem politik lainnya.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi yaitu alat – alat produks,
senjata, wadah, alat untuk membuat api, dan perhiasan.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup yaitu dalam sistem ini dibutuhkan
suatu kreatifitas yang unik dan juga membangun diri untuk bisa menciptakan
lapangan kerja yang hebat. Seperti Halnya: seorang nelayan yang mencari
pekerjaan untuk keluarganya.
6. Sistem Realigi yaitu suatu sistem dimana kita harus mewujudkan
rasa bersyukur terhadap Allah yang memberikan suatu pemikiran dan akal hidup
dalam keyakinan dan gagasan – gagasan yang bisa di petik dalam benda – benda
yang suci.
7. Kesenian yaitu terwujudnya suatu pikiran rasa, karsa dan ciptaan
untuk mewujudkan suatu tindakan interaksi berpola antara sesama seniman yang
hebat dan berkreasi.
G. Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan
itu dapat adalah gagasan, atau ide-ide yang dituangkan seseorang atau
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan terhadap kebudayaan tersebut, Wujud
kebudayaan itu menurut J.J. HOENIGMAN terbagi menjadi 3, yaitu :
o
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal
kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
o Artefak (karya)
Artefak adalah
wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.
Ketiga wujud
kebudayaan ini tidak dapat terpisahkan, karena jika terpisah akan menyebabkan
hal-hal yang dan dapat mengakibatkan kebudayaan tersebut menjadi rusak.
H. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruang lingkup luas yang hidup
dalam alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat,
mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama
lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Terdapat banyak nilai kehidupan
yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti
berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini
memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika
dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai
budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang
Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1. Hakekat
Hidup
2. Hidup itu
buruk
3. Hidup itu
baik
4. Hidup bisa
buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa
menjadi baik.
5. Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
6. Hakekat
Karya
7. Karya itu
untuk menafkahi hidup
8. Karya itu
untuk kehormatan.
Persepsi Manusia
Tentang Waktu
Berorientasi hanya
kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi
orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti
akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa
lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi
diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa
depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya,
pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang
mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
· Pandangan
Terhadap Alam
· Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
· Manusia
berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
· Manusia
berusaha menguasai alam.
· Hubungan
Manusia Dengan Manusia
· Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong.
· Orientasi
vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk
memerintah dan memimpin.
· Individualisme,
menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
H. Pendidikan Kebudayaan
Pendidikan
kebudayaan sangat penting untuk dipelajari, malah sebaiknya ditingkatkan
menjadi lebih baik lagi, karena pendidikan kebudayaan akan dapat menarik
perhatian dari anak-anak kecil yang ingin ikut mengetahui hal-hal tentang
kebudayaan, dana tidak mengherankan anak-anak tersebut nantinya akan menjadi
penerus budaya bangsa yang terkenal.
I. Kaitan Manusia
Dengan Kebudayaan
Manusia itu sangat
erat kaitannya dengan kebudayaan, karena kebudayaan diibaratkan oleh mereka
adalah sebagai hati atau bagian terpenting yang harus ada di dalam suatu
masyarakat, dan apabila masyarakat tersebut tidak memiliki kebudayaan, akan
diragukan kehidupan mereka yang tenang dan tentran, karena kebudayaan juga
bagian penting dari damainya kehidupan masyarakat.
Hakikat manusia
harusnya adalah melestarikan kebudayaan yang telah ada dan jangan ditinggalkan
apalagi dilupakan karena itu termasuk warisan nenek moyang kita yang telah
tiada, dan juga sumber keanekaragaman kita sebagai bangsa timur bisa menjadi
hancur. Di indonesia masyarakatnya kini telah jauh dari kebudayaan bangsa,
mereka lebih memilih untuk mengikuti kebudayaan barat yang jelas-jelas sudah
sangat hancur moralnya. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa?
Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti
itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan
untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus
tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka
kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir,
bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita,
sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar?
Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang.
J.
Kesimpulan dan Saran
Hubungan manusia
dan kebudayaan itu sangat erat, karena kebudayaan itu merupakan ide-ide atau
sebuah gagasan yang diciptakan oleh masyaraka. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia yang berada di dalam sebuah masyarakat seharusnya mulai sadar dan mulai
untuk melakukan sosialisasi kebudayaan, agar kebudayaan kita tidak hilang dan
tidak terganti dengan kebudayaan bangsa barat yang tidak mempunyai moral dan
akan merusak aqidah kita sebagai bangsa indonesia.
Sumber-sumber terkait artikel :