Manusia
dan Penderitaan
Latar
Belakang
Kehidupan
manusia memiliki banyak keragaman cobaan atau rintangan yang membuat hidup
manusia tersebut lebih menarik dan menantang, salah satu dari cobaan tersebut
yaitu “Penderitaan”. Manusia hidup pasti pernah merasakan penderitaan dengan
banyak macam, ada yang disebabkan oleh factor ekonomi, kehidupan, sosial dan
masyarakat, maupun batin.
Penderitaan-penderitaan
ini muncul karena seseorang yang mengalaminya merasa tersakiti dan dirugikan,
ia tidak pernah merasakan keni’matan yang dijanjikan kepadanya.
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring
berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan
manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi
manusia.
Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat
semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh
manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia
lebih cenderung menyukai keni’matan daripada penderitaan, karena penderitaan
itu lebih menyakitkan dibanding dengan keni’matan, padahal tidak jarang banyak
keni’matan yang menjadi awal dari sebuah kehancuran dan kehinaan dan tidak
jarang pula penderitaan dapat menjadi awal dari sebuah kehidupan atau kemuliaan
seseorang.
Seharusnya
kita syukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, apakah itu hal yang
baik atau yang buruk, karena itu semua adalah syari’at dari Allah SWT untuk
mengetahui kwalitas keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada-NYA.
Siksaan
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan. Dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang
dialami manusia di akhirat nanti. Seperti dalam surat Al-Ankabut ayat 40
menyatakan: “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena
dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum
Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum
Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula
yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.” Dengan siksaan-siksaan itu, Allah
tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri,
karena dosa-dosanya.
Siksaan
merupakan azab yang datang dari Allah SWT, baik yang datang melalui manusia
atau melalui perantara lain. Sebaiknya sebagai manusia yang beriman dan
bertaqwa keppada Allah SWT kita harus dapat menjaga diri sendiri, terlebih
keluarga kita dari hal-hal yang menjerumuskan kepada yang buruk.
Kekalutan
Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung;
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah.
Tahap-taham gangguan kejiwaan diantaranya:
a. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya;
b. usaha mempertahankan diri dengan pilihan negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
membela dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi
persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi
bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. kepribadian yang lemah
b. terjadinya konflik sosial budaya
c. cara pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah :
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup;
b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain :
- agresi
- regresi
- fiksasi
- proyeksi
- identifikasi
- narsisme
- autism.
Penderitaan
dan Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan
adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu
tergantung kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu
semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau menghilangkan sama
sekali.Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagia semata, tetapi dibalik kebahagian itu ada juga penderitaan, dan
penderitaan itulah yang harus kita perjuangkan.
Penderitaan,
Media Massa dan Seniman
Dalam dunia modern seperti sekarang ini, kemungkinan terjadi penderitaan lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi, mungkin sebagian menyejahterakan manusia tapi sebagian lainnya membuat manusia menderita. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
Penderitaan
dan Sebab-sebabnya
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, penderitaan ini terkadang
disebut nasib buruk . nasib buruk bisa diperbaiki oleh manusia agar menjadi
lebih baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan nasib buruk merupakan hasil perbuatan manusia, sedangkan takdir
adalah ketentuan dari Allah swt.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan/azab Tuhan.
Penderitaan
manusia dapat juga timbul karena penyakit, siksaan/azab dari Allah swt, namun
kesabaran tawakal, dan optimisme merupakan usaha bagi manusia untukmengatasi
penderitaan yang dialami.
Pengaruh
Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dari
dirinya. Sikap yang timbul mungkin sikap yang bersikap negatif atau sikap yang
bersifat negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa bahkan bunuh diri. Dan bisa pula menimbulkan
sikap positif, yatu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup. Bahwa hidup
bukan rangkapan penderitaan,dan penderitaan itu hanyalah bagian dari kehidupan.
Simpulan
Penderitaan
adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh
siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal
dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan faktor
internal dan faktor eksternal.
Dalam
diri manusia itu ada cipta, rasa dan karysa. Karsa adalah sumber yang menjadi
penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa
dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin
dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya
menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa
bahagia. Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia
akan mendata rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan
lebih dari itu, yaitu rasa takut.
Rasa
takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bencana
atau bahaya itu datang menyerangnya. Sekarang yang paling penting adalah
bagaimana upaya kita meniadakan rasa kurang dan rasa takut itu. Karena kedua
rasa itu termasuk penyakit batin masuia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan
batin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih
pada pihak lain.
Kita sudah
tahu bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri
manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan
tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar-benar berasal dari luar
diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu bukan merupakan akibat ulah
manusia yang bersangkutan.
Sumber-sumeber
terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar