Selasa, 27 November 2012

Manusia dan Penderitaan


Manusia dan Penderitaan

Latar Belakang

Kehidupan manusia memiliki banyak keragaman cobaan atau rintangan yang membuat hidup manusia tersebut lebih menarik dan menantang, salah satu dari cobaan tersebut yaitu “Penderitaan”. Manusia hidup pasti pernah merasakan penderitaan dengan banyak macam, ada yang disebabkan oleh factor ekonomi, kehidupan, sosial dan masyarakat, maupun batin.

Penderitaan-penderitaan ini muncul karena seseorang yang mengalaminya merasa tersakiti dan dirugikan, ia tidak pernah merasakan keni’matan yang dijanjikan kepadanya.

Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi manusia.

Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Manusia lebih cenderung menyukai keni’matan daripada penderitaan, karena penderitaan itu lebih menyakitkan dibanding dengan keni’matan, padahal tidak jarang banyak keni’matan yang menjadi awal dari sebuah kehancuran dan kehinaan dan tidak jarang pula penderitaan dapat menjadi awal dari sebuah kehidupan atau kemuliaan seseorang.

Seharusnya kita syukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, apakah itu hal yang baik atau yang buruk, karena itu semua adalah syari’at dari Allah SWT untuk mengetahui kwalitas keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada-NYA.

Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti. Seperti dalam surat Al-Ankabut ayat 40 menyatakan: “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.” Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.

Siksaan merupakan azab yang datang dari Allah SWT, baik yang datang melalui manusia atau melalui perantara lain. Sebaiknya sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa keppada Allah SWT kita harus dapat menjaga diri sendiri, terlebih keluarga kita dari hal-hal yang menjerumuskan kepada yang buruk.

Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
    lambung;
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
    marah.

Tahap-taham gangguan kejiwaan diantaranya:

a. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
    rohaninya;
b. usaha mempertahankan diri dengan pilihan negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
    membela dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi
    persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi
    bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
   gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

a. kepribadian yang lemah
b. terjadinya konflik sosial budaya
c. cara pematangan batin

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah :

a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup;
b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk frustasi antara lain :

- agresi
- regresi
- fiksasi
- proyeksi
- identifikasi
- narsisme
- autism.

Penderitaan dan Perjuangan

          Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu tergantung kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia semata, tetapi dibalik kebahagian itu ada juga penderitaan, dan penderitaan itulah yang harus kita perjuangkan.
      
Penderitaan, Media Massa dan Seniman

          Dalam dunia modern seperti sekarang ini, kemungkinan terjadi penderitaan lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi, mungkin sebagian menyejahterakan manusia tapi sebagian lainnya membuat manusia menderita. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. 

          Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.

Penderitaan dan Sebab-sebabnya

            Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
          Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk . nasib buruk bisa diperbaiki oleh manusia agar menjadi lebih baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk merupakan hasil perbuatan manusia, sedangkan takdir adalah ketentuan dari Allah swt.

B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan.
Penderitaan manusia dapat juga timbul karena penyakit, siksaan/azab dari Allah swt, namun kesabaran tawakal, dan optimisme merupakan usaha bagi manusia untukmengatasi penderitaan yang dialami.

Pengaruh Penderitaan

          Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dari dirinya. Sikap yang timbul mungkin sikap yang bersikap negatif atau sikap yang bersifat negatif. Sikap negatif misalnya  penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa bahkan bunuh diri. Dan bisa pula menimbulkan sikap positif, yatu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup. Bahwa hidup bukan rangkapan penderitaan,dan penderitaan itu hanyalah bagian dari kehidupan.

Simpulan

     Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan faktor internal dan faktor eksternal.

Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa dan karysa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia. Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendata rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut.

Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Sekarang yang paling penting adalah bagaimana upaya kita meniadakan rasa kurang dan rasa takut itu. Karena kedua rasa itu termasuk penyakit batin masuia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan batin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.

Kita sudah tahu bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.


Sumber-sumeber terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar