Senin, 03 Juni 2013

MANUSIA DAN HARAPAN (TUGAS)

Manusia dan Harapan

Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

Sebab Manusia Mempunyai Harapan

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup

Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua

Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :

a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :

-          Ia tidak percaya pada diri sendiri.
-          Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
-          Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
-          Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.

Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

·         Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
·         Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
·         Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
·         Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
·         Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
·         Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
·         Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·         Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
·         Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
·         Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Sumber Terkait :

MANUSIA DAN HARAPAN (TULISAN)

MANUSIA DAN HARAPAN

Latar Belakang

Manusia diciptakan oleh ALLAH SWT yang Maha Agung dan Maha Pengasih, ALLAH SWT menciptakan manusia itu memiliki berbagai macam bentuk dan berbagai macam kodrat, kodrat-kodrat ini terkadang banyak yang tidak dapat diterima oleh manusia itu sendiri,  inilah yang menyebabkan banyaknya harapan-harapan yang muncul di tengah-tengah masyarakat yang mendapati kodrat yang menurut mereka kurang baik

Manusia sebagai makhluk, pasti mempunyai kelemahan yang banyak, karena makhluk tidak sesempurna penciptanya. Kelemahan-kelemahan ini banyak macamnya, sifat berharap pun dapat menjadi sesuatu yang dapat membangkitkan pemilik harapan tersebut untuk mengejar harapannya, tetapi bagi yang Cuma bisa berharap, harapan itu pun dapat menjadi buruk kedepannya, bagi dirinya maupun lingkungannya. Contohnya : ketika manusia melihat saudaranya yang mempunyai kehidupan yang mewah dan baik menurutnya, disinilah pasti akan timbul harapan dari dirinya untuk dapat menjadi seperti saudaranya tersebut, harapan itu bisa tercapai jika ia mau berusaha dengan lebih giat dan tekun lagi, tetapi harapan itu bisa jadi Cuma angan-angan semata tanpa adanya usaha untuk memulai membangun harapannya tersebut, nah... inilah yang dimaksud harapan yang bisa membuat kerugian.

Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

Inilah harapan-harapan yang kerap kali menyelimuti masyarakat social kita, karena disebabkan juga oleh kejamnya pemerintahan, karena pemerintahan sekarang banyak yang tidak adil dan tidak mewakili rakyat yang ada dibawah kekuasaannya mereka.

Kesimpulan dan Saran

Jadi, mempunyai harapan itu boleh-boleh saja, tetapi jika harapan tersebut sulit untuk dikejar, maka mintalah bantuan kepada ALLAH SWT dengan cara bertawakkal kepada-NYA. Harapan mempunyai banyak tipu daya di dalamnya agar siapa saja yang mengejar dapat terhinakan, jadi kejarlah harapanmu walau ke ujung dunia sekali pun, dan jangan lupa terhadap ALLAH SWT yang Maha Pemberi dan Maha Pengasih.

Sumber terkait: